SeDeTik...SeJeNaK...

Tuesday, November 9, 2010

| | |
FiTrAH MaNuSiA.......

Proses pencarian Tuhan oleh manusia adalah hal yang fitrah.
Sesungguhnya setiap manusia pasti memerlukan keyakinan siapa Tuhan yang sebenarnya.
Seorang Muslim sekalipun yang tidak mempunyai keyakinan kebenaran Tuhannya,
maka keperluan yang paling fitrahnya belum terpenuhi.
Dan selama itu pula dia tidak akan LURUS hidupnya.


Buat orang yang memahami fitrahnya, dia akan terus mencari kebenaran Tuhannya.
Dia tidak akan puas bila belum menemukan Tuhannya yang sebenarnya.
Karena Tuhan adalah Pencipta dan Penguasa Sekelian Alam.
Tetapi manusia mempunyai keterbatasan dalam mencari Tuhannya.
Manusia perlukan PETUNJUK dari Tuhan yang sebenarnya.

Hal ini pernah terjadi dalam proses pencarian Tuhan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
Dalam Al-Qurán Surat Al-Anám 75-79

“Dan demikianlah Kami perlihatkan  kepada Ibrahim  tanda-tanda kekuasaan Kami yang terdapat di langit dan di bumi, agar ia termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telah gelap, ia menatap sebuah BINTANG seraya berkata, inilah Tuhanku. Namun ketika bintang tenggelam iapun berkata, aku tak suka kepada  sesuatu yang lenyap (untuk dipertuhankan). Kemudian ketika ia memperhatikan BULAN terbit ia berkata, inilah Tuhanku. Tetapi setelah bulan itu terbenam iapun berkata, sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk padaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian ketika ia menatap MATA HARI terbit iapun  berkata, inilah Tuhanku. Bukankah ia lebih besar? Tatkala matahari terbenam akhirnya ia berkata: Hai kaumku, sesungguhnya aku telah melepaskan diri  dari apa yang telah kamu persekutukan (menyembah patung). Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi sebagai agama yang benar dan aku bukanlah  termasuk orang-orang yang  mempersekutukan Tuhan”(Q.S.Al-Anáam 75-79).


Demikianlah proses turunnya hidayah  Tuhan kepada seorang hambanya Nabi Ibrahim 'alaihi salam yang merupakan titik temu antara pencarian  manusia terhadap Tuhan melalui akalnya (dengan melihat ayat kauniyah) dengan petunjuk Tuhan melalui wahyunya (ayat qauliyah). Itulah sebabnya setelah Nabi Ibrahim menemukan Tuhannya melalui pencarian akalnya, iapun menyadari bahwa “Jika sekiranya Tuhan  tidak menunjuki diriku dalam aku mencari Dia, niscaya aku tergolong orang-orang yang sesat” (Q.S.Al-Anáam 77).

"(Dialah Allah) Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah." (QS Al Mulk :3-4)

Salah dalam menemukan Tuhan yang sebenarnya,
Atau dia tidak peduli adanya Tuhan dan menuhankan hawa nafsunya..
akan menyebabkan dia menderita di dunia dan akhirat.
Karena menemukan Tuhan yang sebenarnya adalah kebutuhan FITRAH manusia.
Dalam pencarian Tuhan yang sebenarnya kita memerlukan HATI, PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN.
Barangsiapa yang tidak mahu menggunakan anugerah Tuhan tersebut, maka dia akan tersesat.
Dan dia melalaikan ketiga anugerah tersebut untuk mencari Tuhan yang sebenarnya.
Dan barangsiapa yang menggunakan anugerah Tuhan tersebut maka dia akan selamat.

”Telah Kami penuhi isi neraka jahannam  kebanyakan dari jin dan manusia, yaitu mereka yang mempunyai hati tapi tak pernah digunakan untuk memikirkan ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tak digunakan untuk memperhatikan  tanda-tanda kekuasaan Allah dan mereka mempunyai telinga tak digunakan untuk mendengarkan firman-firman Allah. Mereka laksana binatang bahkan lebih rendah dari itu. Mereka itulah orang-orang yang lalai. ”(Q.S.Al-A’raf 179)

Dan proses pencarian Tuhan akan sampai dengan membaca (iqra').
Itulah mengapa ayat yang pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad shalallaahu 'alaihi wa sallam adalah perintah untuk membaca (iqra') dengan menyebut nama Tuhan baik membaca alam atau kalam.



"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
" (QS Al 'Alaq : 1-5)

Kita lihat Nabi Ibrahim 'alaihi salam yang lahir dari ayahnya yang pembuat berhala.
Tetapi dia tidak serta mengikuti apa yang dibawa oleh nenek moyangnya.
Demikian juga Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam yang dibesarkan oleh datuk dan pak ciknya yang menyembah patung-patung selain menyembah Allah.

Dan setiap jiwa manusia secara FITRAH hanya mengakui bahwa Allah lah satu-satunya Tuhannya.
Karena sebenarnya setiap manusia sudah bersyahadat di hadapan Allah, bahwa Allah-lah Tuhannya.

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian (syahadat) terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lalai terhadap hal ini (keesaan Tuhan)", atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?" (QS Al A'raf :172-173)

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS Al Ikhlash :1-4)

Itulah mengapa di tengah dunia global sekarang,isu Islam sebagai terosris, tetapi orang-orang yang KRITIS dan LOGIS di Inggris telah menemukan KEBENARAN Islam. Kita mendengar berita wanita-wanita intelektual Inggris memeluk Islam, diantaranya:


Camilla Leyland (32 tahun)
Dia adalah seorang guru yoga yang tinggal di Cornwall, dan ia seorang ibu tunggal untuk anak, Inaya, dua tahun. Ia mengaku menjadi Muslim pada pertengahan usia 20-an untuk ‘alasan intelektual dan feminis’.
“Aku tahu orang akan terkejut mendengar kata-kata ‘feminisme’ dan ‘Islam’ dalam napas yang sama, namun pada kenyataannya, ajaran Alquran memberikan keseraian kepada perempuan, dan pada saat agama itu lahir, ajaran pergi terhadap butir masyarakat misoginis,” tambahnya. Selama ini, orang salah memandang Islam, katanya. “Islam dituduh menindas wanita, namun yang aku rasakan ketika dewasa, justeru aku merasa lebih tertindas oleh masyarakat Barat.”
Tumbuh di Southampton – ayahnya adalah diractor Institut Pendidikan Southampton dan ibunya seorang ekonomi – Camilla pertama kali bersinggungan dengan Islam di sekolah. Ia mengenal Islam sewaktu kuliah dan kemudian mengambil master di Timur Tengah. Ketika tinggal dan bekerja di Suriah, ia menemukan pencerahan spiritual.
Merefleksikan apa yang dia baca di Alquran, ia menyadari bahwa islamlah yang dicarinya selama ini. “Orang-orang akan sulit untuk percaya bahwa seorang wanita yang berpendidikan tinggi dari kelas menengah akan memilih untuk menjadi Muslim,” katanya, menirukan komentar ayahnya saat itu. Namun ia mantap menjadi Muslimah. Kini, ia yang mengaku tak pernah meninggalkan sholat lima waktu  ini menyatakan dirinya telah “merdeka”. Saya sangat bersyukur menemukan jalan keluar bagi diri saya sendiri. Saya tidak lagi menjadi masyarakat yang rosak.”




Lynne Ali  (31 tahun)
Dia dari Dagenham di Essex juga  mengakuinya. Di masa lalu, hidupnya hanyalah pesta. “Aku akan pergi keluar dan mabuk dengan teman-teman, memakai pakaian ketat dan mengerling siapapun lelaki yang ingin aku kencani,” ujarnya.
Di sela-sela pekerjaannya sebagai DJ sebuah kelab malam papan atas London, ia menyempatkan ke gereja. Tetapi ketika ia bertemu kekasihnya, Zahid, di universiti, sesuatu yang dramatis telah terjadi. ”Dia mulai berbicara kepadaku tentang Islam, dan itu seolah-olah segala sesuatu dalam hidupku dipasang ke tempatnya. Aku pikir, di bawah itu semua, aku pasti mencari sesuatu, dan aku tidak merasa hal itu dipenuhi oleh gaya hidup hura-huraku dengan alkohol dan seks bebas.”

Pada usia 19 tahun, Lynne memutuskan menjadi mualaf. Sejak hari itu pula, aku memutuskan mengenakan jilbab,” ujarnya. “Ini adalah tahun ke-12 rambut saya selalu tertutup di depan umum. Di rumah, aku akan berpakaian pakaian Barat normal di depan suami saya, tapi tidak untuk keluar rumah.”

“Aku menyebut diriku seorang Muslim Eropa, yang berbeda dengan mereka yang menjadi Muslim sejak lahir. Sebagai seorang Muslim Eropa, saya mempertanyakan segala sesuatu – saya tidak menerima secara membabi-buta. Dan pada akhirnya harus diakui, Islam adalah agama yang paling logis secara logika,” ujarnya.“

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. " (QS Ar Rum :30-31)

Wallahu a'lam bi showab....

0 comments:

Post a Comment